Rabu, 10 Desember 2014

Malam Indah Denganmu

Kau tau malam ini langit terasa begitu ceria,

matahari pun seakan menyempatkan diri 

untuk tersenyum padaku sebelum ia pergi tenggelam 

Semilir angin yang bertiup dengan ramah,

dedaunan yang mulai berjatuhan,

membuat malamku terasa sangat sempurna

Biar ku abadikan suasana malam ini 

untuk ku bagi indahnya denganmu

Karya : Diana 
              Mahasiswa Fakultas Hukum unswagati

Sabtu, 06 Desember 2014

Apakah Aku Mampu Menulis?

Apakah Aku Mampu Menulis?
Sekitar 14 tahun kebelakang aku adalah juara kelas dari sejak menduduki bangku sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 6 SD, dan juara kelas 1  SMP sampai kelas 3 SMP, kemudian juara 2 umum tingkat SMP kelas 3,.beralih menginjak bangku SMA aku sekolah menengan di MAN 2 ciamis dan prestasi akademik itu mulai sirna, aku focus di dunia persilatan sehingga mendapatkan juara 1 panglawungan jawara tingkat Periangan Timur, juara 2 Bupati cup tingkat kabupaten dan juara 3 Bupaticup tingkat kabupaten. Dan banyak lagi prestasi-prestasi yang pernah saya torehkan.
            Mungkin itulah torehan prestasi yang pernah aku raih di muka bumi ini, perjalanan seorang manusia yang terus menunjukan kemunduran dalam hidupnya, karena banyak fakor  yang mempengaruhinya yaitu pergaulan, keluarga dll.
Menginjak dunia kuliah di fakultas hokum unswagati aku adalah seorang yang berkomitmen untuk merubah pendidikan akademik dan bermimpi untuk menorehkan pestasi silam dulu sehingga banyak hal yang ku lakukan demi mendapatkannya, tapi aku bergabung dalam sebuah organisasi yang merupakan organisasi social yang membukakan mata dan hati akan pentingnya diri kita sebgaia mahasiswa untuk Negara yakni Negara Indonesia, kemudian aku dipercaya menjadi seorang ketua umum periode 3 di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Unswagati Cirebon disini aku mulai mengkaji-kajian social, analisa – analisa social , serta funsi Negara , pemerintahan dan proses pendampingan-pendampingan masyarakat yang pernah aku lakukan, sampai terkadang apakah aku melakukannya dengan benar atau malah mungkin membuat hal lebih kacau. Entahlah..
Setelah selesai menjadi ketua umum aku hanya ingin menorehkan prestasi akademik yang dulu pernah ku renggut, aku ingin belajar menulis, aku ingin menciptakan karya, aku ingin membuat buku, aku ingin membuat pengetahuan baru yang bermanfaat bagi siapapun,. Tapi sampai hari ini aku tak yakin aku bisa melakukannya, padahal dalam setiap hal apapun keyakinanlah yang harus menjadi pondasi utama agar setiap keinginan menjadi kenyataan,,tapi aku tak yakin dan tak tahu kapan aku harus mencoba.
            Hari ini aku mulai berfikir aku harus mencoba bagaimanapun hasilnya, aku tak tahu entah apa yang aku tulis hari ini, tapi setidaknya aku menulis apa yang mau aku tulis. Karya Tulisan apapun keluar dari pemikiran yang kemudian direfresetasikan kedalam pena yang berbentuk bacaan, semuanya tak luput dari sejauh mana wawasan penulis itu sehingga menghasilkan karya tulis yang dapat dimengerti dan menjadi referensi seseorang dalam membacanya.  Jadi apa yang hari ini akan kamu tulis? Aku akan menulis tentang “ menulispun aku tak mampu”. Kenapa judul ini aku ambil karena terkadang aku berfikir banyak yang aku lakukan diluar sana, didalam organisasi, dan banyak sekali wacana- wacan ayang aku diskusikan bersama sahabat-sahabat ku tapi sampai hari ini aku tak pernah menulis karya apapun dan itu  catatan sejarah buruk yang menjadi kemunduran hidup diriku (low my self), jadi aku berfikir aku mulai menulis dari alasan kenapa aku tak mampu menulis padahal banyak hal yang banyak aku lakukan,.
            Menulis menurut sebagian itu sulit, tapi ada juga yang bilang bahwa menulis itu mudah, yang aku rasakan bahwa  menulis itu mudah, karena tulisan adalah torehan pemikiran apapun yang kau ingin ungkapkan, tapi itu tak menunjukan seberapa jauh kulitas tulisan sesorang. apakah kamu suatu saat nanti hanya akan menjadi penikmat karya ornag lain? Atau kamu sendiri yang akan membuat karya untuk dinikmati orang lain,.
Itu pilihan buat hidup kamu,!
So..Segeralah berkarya dan torehkan prestasimu dengan menulis………..!!!


Ciparanti Tanah Surga Bukan katanya

Ciparanti Tanah Surga Bukan katanya
Ciparanti adalah desa di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Desa Ciparanti merupakan desa yang terletak di sebelah Barat Kabupaten Pangandaran dan selatan kecamatan Cimerak.
Desa Ciparanti terdiri dari tiga dusun, yaitu dusun Citotok, dusun Cisempu dan dusun Ciwalini. Dari dusun satu ke dusun lainnya memiliki jarak tempuh yang cukup jauh dan juga terjal, masalah ini memengaruhi pula pada akses transportasi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi seperti sepeda motor ataupun mobil bak terbuka, walaupun pada kenyataannya sebagian penduduk di setiap dusun rata-rata telah memiliki kendaraan yang kebanyakan merupakan sepeda motor, tetapi bagi penduduk yang tidak memiliki kendaraan mau tidak mau harus menempuh perjalanan antar dusun dengan berjalan kaki.
               Untuk menghubungkan Dusun Citotok dan Dusun Cisempu masyarakat harus menyebrangi jembatan bojong, yakni sebuah jembatan gantung di Sungai Cibening yang kebanyakan bahan bakunya adalah kayu dan bambu. Hal ini menyebabkan terhambatnya laju roda perekonomian masyarakat Dusun Cisempu hususnya. Jika penduduk hendak menjual hasil alam dalam sekala besar atau menuju Dusun Citotok yang menjadi pusat pemerintahan desa dengan menggunakan kendaraan roda empat, maka harus menempuh jarak 25 Km atau 2 jam waktu tempuh karena jembatan gantung ini hanya bisa dilalui satu motor saja. Sedangakan jarak Dusun Citotok dan Dusun ciwalini hanya kurang lebih 3 Km atau 15 menit  jika menggunakan kendaraan roda dua"
            Perekonomian penduduk yang terbangun di Cisempu ini mayoritas sebagai Petani, melihat sumber daya alam yang sangat kaya dari mulai sawaah, kebun, hutan dan Sungaimenjadi tumpuan masyarakat. Dengan adanya sumber daya alam ini maka masyarakat menggunakan hal tersebut untuk mencari nafkah untuk menghidupi kehidupannya ; seperti pemanfaatan pohon kelapa yang diambil lahang (air yang keleuar dari mancung kelapa) sehingga bisa dijadikan bahan baku untuk masakan yakni Gula Merah.
            Setiap masyarakat yang Nyadap (memanfaatkan pohon kelapa) tersebut setiap hari harus menaiki pohon kelapa, biasanya dilakukan pada pagi hari untuk mewadahi air lahang tersebut dan di sore hari di ambil karena wadah yang biasanya digunakan dari pongkor (bamboo atau bekas botol plastic) sudah terisi penuh. Setelah terkumpul penuh biasanya lahang tersebut di masak dengan menggunakan wajan besar serta tungku yang besar pula, sumber api yang dihasilkan dari kayu bakar sehingga api untuk memasak lahang tersebut bisa dihasilkan lebih besar dan lahang bisa cepat matang menggumpal  sehingga bisa di cetak ke dalam mangkok untuk dikeraskan.
            Sawah yang terhampar luas juga menjadi tumpuan masyarakat Cisempu sebagai petani padi yang biasanya dipanen pada waktu 2 kali dalam setahun. Setiap orang memiliki garapan sawahnya masing-masing sehingga orang-orang bisa merasakan panen.

Jembatan Bojong Dusun Cisempu Desa Ciparanti Kab. Pangandaran

JEMBATAN MENUMBUHKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
           
PANGANDARAN, Jembatan adalah Jalan sebagai sarana transportasi yang berada diatas air menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lainya sangat dibutuhkan masyarakat demi membantu  terciptanya pertembuhan ekonomi. Dengan adanya jembatan permanen  melintasi sungai yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lainnya sebagai sarana masyarakat melintasi sungai agar dengan mudah bisa melewati sungai tersebut sehingga kegiatan kehidupan masyarakat bisa berjalan dengan lancar.
            Seperti halnya di Dusun cisempu Desa Ciparanti Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, untuk masuk atau keluar dari Dusun Cisempu masyarakat harus melewati jembatan  yang dinamai dengan jembatan gantung Bojong. Di jembatan bojong ini terbuat dari bentangan kawat yang diatasnya dipasang papan dan bambu sebagai penyangga papan tersebut sehingga jika dilalui jembatan bojong akan terasa bergoyang karena tidak dibuat permanen. Jembatan bojong tersebut dibuat hasil dari swadaya masyarakat yang senantiasa sadar akan pentingnya jembatan tersebut demi keperluan kehidupan masyarakat dengan melintasi jembatan tersebut. Jembatan bojong menghubungkan antara Dusun Cisempu dengan Dusun Citotok Desa Ciparanti. Jemabat Bojong tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan Roda dua seperti motor dan sepeda karena keterbatasan ukuran  dan kekuatan untuk menahan beban yang melaluinya. Jikalau kendaran roda empat masuk ke dusun Cisempu hendaklah mereka menggunakan jalan memutar 4 Kilo meter dari Cimerak melewati Desa Limus gede dengan sarana jalan yang rusak parah
            Perekonomian masyarakat di dusun cisempu desa ciparanti ini mayoritas sebagai petani, hamparan sawah yang luas, pepohonan yang menjulang tinggi, serta salah satu daerah yang penduduknya memproduksi gula merah sebagai mata pencaharian untuk menghidupi keluarga, serta pendidikan anak-anak mereka. Lahan pertanian yang ada di Cisempu ini tidak hanya dimiliki oleh masyarakat cisempu saja tetapi juga dimiliki oleh masyarakat luar yang kemudian melewati jembatan Bojong sebagai sarana transportasi untuk melakukan pengolahan, perawatan, serta memanen dari hasil pertanian tersebut. Masyarakat juga berlalu lalang melewati jembatan Bojong untuk membeli kebutuhan-kebutuhan makanan, serta perlengkapan-perlengkapan yang lain dengan pergi ke pasar, Warung, beli bahan bakar, ke Bengkel, keperluan ke Desa, membayar Pajak, dll. Jembatan Bojong juga menghubungkan Desa ciparanti dengan desa Limus gede sehingga banyak penduduk dari Desa Limus Gede juga melewati jembatan untuk melaksanakan keperluannya.

            Dari deskripsi diatas serta pentingnya akan pertumbuhan ekonomi demi terciptanya kesejahterahan dan kemakmuran rakyat sesuai amanah Pancasila dan UUD 1945, maka Jembatan permanen sebagai jalan penghubung sangat diperlukan demi akses transportasi roda empat mudah masuki sehingga perekonomian dan keperluan kehidupan bisa dirasakan oleh mnasyarakat. Serta dengan di Undangkannya Undang- Undang  Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, bahwa jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional;